Mengenal Biaya dan Macam-macam Biaya dalam Menjalankan Bisnis

pengertian-biaya-dan-jenisnya-dalam-bisnis

Pengertian biaya adalah

Apa yang dimaksud dengan biaya? Pengertian biaya adalah sejumlah uang yang perusahaan keluarkan untuk menghasilkan produk atau jasa.

Menghitung jumlah biaya yang keluar sangat penting. Sebab, berkaitan dengan keuntungan yang didapatkan perusahaan dalam menjalankan bisnis.

Agar lebih jelas, simak dulu beberapa macam biaya dan mengapa Anda perlu menghitung biaya tersebut.

Mengapa Penting Menghitung Biaya?

Biaya adalah pengeluaran yang memang perlu perusahaan lakukan untuk menjalankan bisnisnya. Setiap jenis biaya memiliki fungsi masing-masing dan harus dihitung dengan baik agar tidak merugikan perusahaan.

Misalnya, biaya tenaga kerja dalam bentuk upah, tunjangan, atau gaji, mempengaruhi biaya produksi. Otomatis, biaya ini juga akan mempengaruhi harga produk.

Namun tidak setiap jenis biaya yang Anda hitung harus sesuai antara input dan outputnya. Contohnya biaya dalam bisnis jasa.

Adakalanya, biaya iklan yang Anda keluarkan lebih besar daripada jumlah klien yang datang dari iklan tersebut dan mau menggunakan jasa Anda.

Selain itu, ada faktor kualitatif yang juga perlu dipertimbangkan sehingga dalam perhitungannya, Anda perlu memahami terlebih dahulu jenis biaya dan fungsinya.

Lalu, mengapa penting menghitung biaya? Tentu saja agar Anda bisa mengetahui berapa banyak biaya yang dikeluarkan dalam satu periode. Atau untuk tahu berapa keuntungan usaha yang bisa Anda dapatkan dari periode tersebut.

Mengetahui secara jelas, berapa pengeluaran perusahaan untuk berbagai biaya, juga membantu Anda mengambil keputusan yang lebih baik untuk pengembangan usaha di masa yang akan datang.

Jenis-Jenis Biaya dalam Bisnis yang Wajib Anda Tahu

Jenis-Jenis Biaya dalam Bisnis

1. Biaya Produksi

Biaya produksi adalah pengeluaran dana yang memang diperlukan untuk memproduksi barang atau jasa.

Di dalam biaya produksi ini termasuk pula biaya operasional (kantor, pabrik, gudang, distribusi, dan sebagainya), biaya bahan baku, biaya tenaga kerja.

Contoh biaya produksi:

  • Pembelian bahan baku Rp5.000,-
  • Gaji karyawan per sepatu Rp2.000,-

Maka biaya produksi untuk 1 sepatu Rp7.000,-

2. Biaya Administrasi

Administration Cost atau biaya administrasi adalah biaya yang keluar untuk mengontrol dan mengoperasikan bisnis, biaya yang berkaitan dengan manajemen, pembuatan peraturan perusahaan, organisasi, dan sebagainya.

Nah, yang termasuk biaya administrasi adalah semua biaya yang masuk dalam kategori overhead costs (semua biaya yang tetap muncul dalam laporan rugi laba, namun tidak berhubungan secara langsung dengan produksi barang atau jasa).

Misalnya, biaya untuk sewa tempat usaha, sewa gudang, biaya perlengkapan kantor, dan sebagainya.

3. Biaya Penjualan

Selling costs atau biaya penjualan adalah semua pengeluaran yang bertujuan untuk memastikan produk/jasa bisa terjual.

Dalam biaya penjualan ini termasuk pula semua biaya yang berhubungan dengan kegiatan marketing dan iklan. Contohnya: iklan di media sosial, cetak brosur iklan, sewa billboard, dan sebagainya.

4. Biaya Distribusi

Distribution costs atau biaya distribusi adalah semua pengeluaran yang berkaitan dengan upaya mendistribusikan produk maupun jasa sehingga mudah ditemukan oleh konsumen.

Mudahnya, biaya distribusi ini berkaitan dengan pendistribusian produk ke pasar, toko, mini market, atau pengiriman produk langsung ke tangan konsumen.

5. Biaya Bahan Baku

Biaya bahan baku adalah sejumlah uang yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk pembelian bahan baku demi bisa menghasilkan barang untuk dijual.

Contoh biaya bahan baku: pembelian bahan kain (untuk usaha konveksi), kulit sepatu (jika produksinya menghasilkan sepatu), bumbu dan bahan mentah makanan (untuk usaha kuliner), dan sebagainya.

Biasanya, dalam perhitungan biaya bahan baku ini termasuk juga biaya-biaya yang keluar dalam proses pembelian bahan baku, misalnya jasa angkut, ongkos kirim, pengemasan, dan sebagainya.

6. Biaya Tenaga Kerja

Biaya tenaga kerja adalah biaya yang keluar berkaitan dengan tenaga kerja selama proses produksi. Beberapa contohnya: gaji/upah, uang lembur, uang makan, tunjangan, dan sebagainya.

7. Biaya Operasional

Operational costs atau biaya operasional adalah biaya yang terkait dengan kegiatan sehari-hari perusahaan dan umumnya tidak bisa dihitung hanya berdasarkan satu jenis produk yang dihasilkan saja.

Ada faktor tertentu yang membuat biaya operasional jumlahnya tidak tetap, misalnya biaya perawatan dan perbaikan peralatan produksi, biaya utilitas gedung/pabrik, biaya listrik dan komunikasi, dll.

8. Biaya Tidak Tetap

Hampir mirip dengan biaya operasional, maka perhitungan biaya tidak tetap juga harus benar-benar detail dan terperinci.

Sebab, biaya tidak tetap adalah jenis biaya yang berfluktuasi atau berubah tergantung pada output yang dihasilkan pada saat itu.

Mengenal Biaya dan Macam-macam Biaya

9. Biaya Tetap

Fixed costs atau biaya tetap adalah jenis biaya yang nilainya selalu konstan dan tidak tergantung pada volume produksi.

Tipe biaya ini biaya tidak terpengaruh oleh periode atau aktivitas tertentu. Contoh: iuran keamanan lingkungan usaha, gaji karyawan yang nominalnya tetap setiap bulan.

10. Biaya Langsung

Direct costs atau biaya langsung adalah biaya yang terkait dengan produksi barang atau jasa.

Contoh biaya langsung: usaha Anda bergerak dalam bidang produksi makanan ringan. Maka biaya langsung yang berkaitan dengan produksi, misalnya gaji pekerja dan bahan baku yang digunakan untuk memproduksi makanan ringan.

11. Biaya Tidak Langsung

Biaya tidak langsung adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan, namun tidak teridentifikasi berkaitan secara langsung dengan produksi.

Contohnya: biaya penyusutan peralatan dan gedung, biaya yang berhubungan dengan administrasi, biaya listrik, dan sebagainya.

12. Biaya Peluang

Opportunity costs atau biaya peluang adalah biaya yang keluar ketika Anda melakukan suatu investasi atau pengembangan usaha.

Misalnya: Anda membeli gedung baru yang bertujuan untuk membuka cabang usaha, pembelian mesin baru, beli mobil untuk memperlancar proses distribusi, dan sebagainya.

13. Biaya Hangus

Sunk costs atau biaya hangus adalah biaya yang perusahaan keluarkan, namun tidak menghasilkan apa pun (dan tidak menimbulkan kerugian secara langsung bagi bisnis). Misalnya, Anda melakukan investasi pada bisnis baru, yang kemudian mengalami bangkrut.

14. Biaya Terkendali

Controllable Costs atau biaya terkendali adalah pengeluaran sejumlah uang yang jumlahnya tersebut masih bisa dikendalikan oleh perusahaan.

Contohnya, biaya pembelian perlengkapan dan alat tulis menulis kantor, biaya iklan, sumbangan untuk amal, dan sebagainya.

Berbagai macam biaya yang baru saja Anda baca di artikel ini, merupakan penjelasan jenis biaya secara umum. Setiap biaya yang keluar tentu memiliki dampak yang berbeda bagi perkembangan bisnis.

Itu sebabnya, Anda perlu melakukan perhitungan dengan matang. Itulah beberapa hal dan jenis biaya bisnis. Setiap bisnis memerlukan biaya-biaya tersebut. Tentunya, pengendalian biaya juga merupakan hal yang utama.

Namun dalam pencatatan keuangan bisnis, sebenarnya klasifikasi biaya perlu dilakukan untuk memudahkan perhitungan dan analisis keuangan. Untuk itu, cari tahu lebih banyak mengenai Klasifikasi Biaya dalam Bisnis, yuk.

Banner-ireap

About

contact whatsapp
contact whatsapp