Marketers, Hindari 9 Kesalahan Digital Marketing Ini, Yuk

kesalahan-digital-marketing-yang-harus-dihindari

kesalahan digital marketing

Dibalik berbagai manfaat dan keuntungan menjalankan strategi digital marketing, ada pula kelemahan digital marketing, seperti tingginya tingkat persaingan dan rentan terjadi kesalahan.

Apa saja kesalahan digital marketing yang perlu Anda hindari? Misalnya, strategi tidak tepat sasaran, abai dengan tren yang terjadi, produk tidak sesuai ekspektasi pelanggan, dan lainnya. Yuk, baca selengkapnya dalam artikel terbaru iReap ini.

Kesalahan Digital Marketing yang Harus Dihindari Pebisnis dan Marketers

1. Strategi Tidak Tepat Sasaran

Digital marketing adalah salah satu strategi pemasaran yang bisa membantu Anda mengoptimalkan dan mengembangkan bisnis jika dilakukan dengan tepat.

Sayangnya, masih banyak yang melakukan digital marketing hanya ikut-ikutan saja dan akhirnya menerapkan strategi yang tidak tepat sasaran.

Nah, strategi yang tidak tepat sasaran bisa meliputi, tidak memiliki tujuan yang jelas dalam menyelenggarakan strategi digital marketing, tidak memiliki target audiens yang spesifik, menargetkan audiens yang tidak relevan dengan bisnis maupun produk, dan sebagainya.
Jadi, seharusnya bagaimana?

  • Tetapkan tujuan yang ingin dicapai di awal, sebelum memulai digital marketing. Masing-masing tujuan punya cara yang berbeda untuk mencapainya.
  • Tetapkan key performance indicator (KPI) untuk masing-masing tujuan. Misalnya: meningkatkan brand awareness, mendatangkan leads, meningkatkan penjualan produk, dan masih banyak lagi.
  • Lakukan identifikasi audiens yang spesifik, mengingat tidak semua konsumen akan cocok dengan produk Anda.
  • Buat audiens personas berdasarkan ketertarikan audiens terhadap produk, demografi, kebiasaan mereka dalam menggunakan platform digital, media sosial, termasuk kebiasaan mereka berbelanja.

Empat hal di atas jadi penentu dalam menyusun dan merencanakan strategi digital marketing yang tepat sasaran. Mengapa? Karena platform digital yang akan Anda gunakan untuk menargetkan audiens milenial sudah tentu berbeda dengan target audiens profesional, misalnya...

pemasaran digital tidak tepat sasaran

2. Tidak Mengikuti Tren dan Tidak Mengenal Kebutuhan Konsumen

Tren yang terjadi dalam masyarakat berperan menciptakan pasar potensial yang sangat sayang kalau diabaikan. Itulah sebabnya, Anda sebagai pebisnis perlu memahami dan mengikuti tren apa saja yang sedang ramai dibicarakan banyak orang. Kemudian, cari relevansi produk atau bisnis Anda dengan tren tersebut.

Gunakan Google Trends untuk tahu tren yang sedang ramai. Cukup masukan nama produk di kolom pencarian, dan Google Trend akan menunjukkan grafik permintaan produk yang dimaksud.

Kurang mengenal kebutuhan konsumen bisa berdampak fatal bagi penerapan strategi digital marketing. Sebab, produk yang tak dibutuhkan konsumen sudah tentu akan sulit laku.

Sebaliknya, bisnis yang sukses adalah bisnis yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. Dengan catatan produk atau jasanya mudah konsumen dapatkan.

Oleh karena itu, pastikan Anda sudah tahu tren dan kebutuhan konsumen secara jelas sebelum menerapkan strategi digital marketing.

Banner-ireap-pro

3. Produk dan Harga Tidak sesuai Ekspektasi Pelanggan

Namanya pembeli pasti punya ekspektasi tertentu terhadap produk dan harganya, terutama yang mereka butuhkan. Jika tidak, tentu mereka akan mencari produk dengan harga yang memang sesuai untuk mereka.

Maka Anda sebagai pemilik bisnis perlu memastikan produk dan harganya sesuai ekspektasi pelanggan. Cara menyesuaikan produk dengan ekspektasi pelanggan, misalnya:

  • Selain menuliskan nama produk dan harganya, tuliskan juga keunggulan produk dalam konten promosi. Pastikan semua keunggulan tersebut memang benar-benar ada pada produk Anda.
  • Cari tahu rasa frustasi dan permasalahan yang dihadapi konsumen. Kemudian, komunikasikan bahwa produk Anda bisa menjadi solusi bagi mereka.
  • Desain produk memegang peranan penting dalam pemasaran digital. Maka, pastikan foto produk jelas dan tidak buram, desain kemasan menarik dan instagramable (jadi cantik ketika konsumen ikut membagikan produk Anda di media sosial mereka), dan sebagainya.
  • Jika bekerja sama dengan influencer, KOL, atau blogger, pastikan memilih yang sesuai dengan brand image perusahaan dan produk Anda.

4. Mengabaikan Pengukuran Kinerja Digital Marketing

Para pelaku bisnis menggunakan pemasaran digital untuk melihat kinerja pemasaran melalui analisis angka.

Artinya, Anda jangan hanya fokus pada fitur atau strategi promosi yang dilakukan, tetapi juga harus memastikan semua kegiatan promosi ada angka yang bisa dievaluasi.

Dari hasil evaluasi data, Anda bisa tahu, apakah strategi yang sudah dilakukan membawa hasil atau tidak. Lalu data tersebut dapat digunakan untuk menyusun strategi baru yang lebih baik di masa depan.

5. Website Bisnis Belum Memiliki Kinerja Optimal untuk Menjadi Sumber Informasi Konsumen

Dalam menjalankan strategi digital marketing, salah satu media yang perlu Anda maksimalkan adalah website.

Sayangnya, kebanyakan pebisnis hanya membuat website, kemudian tidak melakukan optimasi. Inilah yang kemudian membuat kinerja website sebagai sumber informasi konsumen tidak maksimal.

Beberapa kesalahan terkait website yang sering terabaikan, antara lain:

  • Tampilan kurang menarik, loading lambat, dan konsumen sulit eksplorasi di dalam situs web.
  • Navigasi di dalam website kurang optimal, sehingga menyulitkan konsumen untuk mencari informasi yang mereka butuhkan.
  • Pemilik bisnis kurang memperhatikan kenyamanan konsumen ketika berinteraksi dengan website bisnis.
  • Konten dan informasi yang ada di dalam website tidak lengkap, jarang di-update, dan jarang juga ada postingan baru.

Mengingat pentingnya keberadaan website dalam penerapan pemasaran secara digital, Anda seharusnya benar-benar memperhatikan tampilan dan kinerjanya. Jika tidak bisa melakukannya sendiri, Anda bisa mempekerjakan tenaga IT yang berpengalaman dalam mengelola website.

Selain itu, pastikan situs bisnis sudah mobile friendly. Sebab, pengguna internet saat ini lebih banyak mengakses situs melalui smartphone atau tablet. Jangan lupa, situs bisnis yang baik seharusnya memiliki beberapa hal berikut:

  • Akses website yang cepat dan responsif.
  • Website mudah ditemukan di mesin pencari.
  • Memiliki call to action (CTA) dan landing page yang jelas, singkat, dan informatif.
  • Informasi mengenai brand dan kontak tersedia pada website untuk memudahkan konsumen menghubungi Anda.
salah satu strategi digital marketing

6. Mengabaikan Storytelling dan Copywriting

Copywriting adalah teknik menulis teks promosi yang persuasif sehingga mendorong pembacanya untuk melakukan suatu tindakan. Sementara cara menjelaskan sesuatu dengan gaya bercerita, sehingga lebih menarik, menghibur, bahkan menginspirasi.

Mengkombinasikan kedua teknik di atas dalam pembuatan konten digital marketing dapat memberikan kesan positif, menarik, menghibur, atau meninggalkan kesan mendalam dalam setiap konten promosi.

Jadi, kalau ingin sukses untuk menarik perhatian konsumen, termasuk untuk membangun brand awareness (kesadaran merek) gunakan storytelling dan copywriting dan setiap pembuatan konten digital marketing.

7. Iklan dan Landing Page Tidak Sesuai

Kesalahan umum lainnya yang biasa terjadi pada implementasi strategi digital marketing, seperti pemasangan iklan dan landing page yang tidak sesuai. Tentu saja hal ini dapat menurunkan tingkat kepercayaan konsumen terhadap bisnis Anda.

Untuk mencegahnya, Anda perlu memeriksa dan memastikan setiap elemen iklan sudah sesuai dengan apa yang Anda tampilkan di landing page. Selain itu, pastikan konten di landing page sesuai dengan iklan yang Anda pasang di Google, Facebook, YouTube, Instagram, atau yang lainnya.

8. Tidak Melakukan Remarketing

Sering yang terjadi, pebisnis fokus mendapatkan sebanyak mungkin calon pelanggan baru, mati-matian meningkatkan traffic atau kunjungan ke website, dan ingin sebanyak mungkin leads.

Tetapi kemudian lupa “merangkul” orang-orang yang sudah berkunjung, dan belum melakukan apa-apa karena masih “baru kenal” dengan bisnis Anda.

Contoh sederhananya: Anda terus mencari pelanggan baru dalam setiap strategi digital marketing yang dilakukan.

Padahal selama prosesnya, ada cukup banyak calon pelanggan yang sudah tertarik, sudah berkunjung ke website, atau mungkin sudah menyimpan beberapa produk di keranjang belanja, namun belum menyelesaikan transaksi.

Nah, seharusnya calon pelanggan potensial ini diberi perhatian dan sedikit dorongan (lagi) agar mereka menyelesaikan transaksi. Caranya bagaimana?

Anda bisa melakukan remarketing. Tujuan remarketing adalah mengingatkan calon pelanggan potensial mengenai produk dan bisnis Anda, sekaligus mendorong mereka untuk segera menyelesaikan transaksi.

Perhatian kecil dalam bentuk mengirimkan email marketing juga bisa menarik perhatian mereka. Calon pelanggan yang merasa diperhatikan oleh brand, berpotensi untuk menjadi pelanggan loyal, atau minimal mencoba dulu produk Anda.

9. Tidak Memiliki Data untuk Dianalisis

Dalam menjalankan strategi digital marketing, Anda perlu melakukan evaluasi terhadap hasil kegiatan pemasaran digital yang Anda lakukan. Artinya, Anda membutuhkan analisis data untuk tahu, apakah digital marketing yang Anda lakukan sudah tepat sasaran atau belum.

Untuk itu, Anda perlu menggunakan berbagai tools untuk mendapatkan insight sehingga bisa melakukan evaluasi. Misalnya menggunakan Google Analytics dan Google Search Console untuk membaca kinerja website.

Bisa juga menggunakan tools pihak ketiga, seperti Ahrefs, Semrush, dan sebagainya. Sementara untuk mendapatkan data insight media sosial bisa dari insight yang sudah tersedia di masing-masing platform media sosial.

Cara lain untuk mendapatkan data mengenai jumlah transaksi penjualan yang sudah terjadi, jumlah pelanggan loyal yang sering melakukan pembelian, produk laku, database pelanggan, dan laporan keuangan real time, Anda bisa menggunakan aplikasi iReap Pos.

Aplikasi iReap POS juga memungkinkan Anda untuk mengelola bisnis dengan lebih baik, memberikan layanan pelanggan yang maksimal, serta mengatur dan menjalankan operasional bisnis, seperti sistem kasir dan sistem pengelolaan barang.

Nah, karena sudah tahu berbagai kesalahan dalam penerapan strategi digital marketing di atas, ada baiknya Anda berupaya untuk menghindarinya. Lalu untuk mendukung kesuksesan promosi bisnis, coba pilih jenis iklan digital yang paling sesuai dengan bisnis Anda. Cek di sini untuk tahu jenis-jenis iklan digital: Pebisnis, Ini Jenis Iklan Digital Marketing untuk Mempromosikan Bisnis.

Banner-ireap-pro

About

contact whatsapp
contact whatsapp