Reseller: Langkah Awal, Cara Kerja, dan Contoh Produk Larisnya

cara-kerja-reseller

Cara Kerja Reseller dan Contohnya

Mau punya bisnis sendiri, tapi modal terbatas? Nah, solusinya Anda bisa lho memulai bisnis dengan sistem reseller. Bagaimana cara kerja sistem reseller?

Cara kerja reseller ada yang hanya mempromosikan produk orang lain di media sosial atau akun e-commerce. Lalu saat ada barang laku, maka keuntungannya berupa komisi penjualan.

Bisa pula Anda membeli produk dulu di distributor, kemudian menjual lagi produk tersebut dengan harga lebih tinggi. Untuk penjelasan lebih lengkap, baca cara kerja reseller dan contoh produk yang laris di artikel ini, yuk.

5 Langkah Awal Menjadi Reseller

Ketika memutuskan memulai bisnis dengan sistem reseller, Anda perlu memahami dulu kalau cara kerja reseller berbeda dengan dropshipper ya. Jika belum paham, Anda bisa membaca artikel berjudul Perbedaan Reseller dan Dropshipper. Setelahnya, pahami langkah awal menjadi reseller, antara lain:

1. Tahu Sistem Kerja Reseller

Reseller adalah penjual yang menjual kembali produk yang dibeli dari seller lain. Hingga hari ini ada beberapa sistem yang bisa Anda jalankan, antara lain sistem bagi hasil, dengan sistem jaminan, maupun sistem jual beli.

Setiap sistem yang mau dipilih perlu Anda negosiasikan dengan pemilik barang, seller lain, supplier, maupun distributor.

2. Jalin Kerjasama dengan Beberapa Supplier

Anda juga perlu melakukan riset tentang supplier atau pemasok yang produknya mau Anda jual kembali. Tanpa kerja sama ini, sulit lho bagi Anda untuk berjualan dengan sistem reseller.

Lebih baik lagi kalau Anda punya beberapa supplier dengan varian produk dagangan yang beragam. Ini cara terbaik untuk mencegah kehabisan stok, sekaligus untuk membandingkan harga.

3. Paham Produk Laris yang Sedang Tren

Pahami dengan baik tren yang sedang berlangsung di dalam masyarakat dan produk mana saja yang sedang laris dan bisa menciptakan penjualan.

Pengetahuan mengenai produk dan tren penting Anda miliki, mengingat satu reseller bisa menjual berbagai produk. Baik produk rumah tangga, alat masak, kebutuhan anak, hingga skincare.

4. Siapkan Modal dan Tentukan Cara Jualan

Lihat kembali modal yang tersedia. Jika tidak memiliki modal, maka sistem reseller yang bisa Anda pilih hanya mempromosikan produk orang lain.

Nanti saat transaksi penjualan terjadi, maka Anda yang melakukan pembelian terlebih dahulu ke seller lain.

Sementara kalau memiliki modal, Anda bisa membeli beberapa jenis produk laris untuk stok barang, kemudian menjual kembali produk tersebut dengan harga yang lebih tinggi agar dapat untung.

Jangan lupa, tentukan cara jualan yang mau Anda jalani. Apakah mau berjualan di media sosial atau membuat toko online sendiri?

Membuat toko online sendiri gampang, kok, cukup buat akun seller saja di marketplace, seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, Bukalapak, dan lainnya.

5. Rajin Mempromosikan Bisnis

Sudah siap jualan? Sekarang waktunya Anda mempromosikan bisnis dan produk yang Anda jual. Untuk melakukan promosi, Anda bisa memanfaatkan berbagai platform digital, baik di Instagram, Facebook, Twitter, atau membuat website jualan sendiri.

Selain itu, promosi secara konvensional, seperti direct selling, word of mouth (WOM), menyebar brosur, dan sebagainya, masih bisa dilakukan demi mendapatkan lebih banyak pelanggan.

Bagaimana Cara Kerja Sistem Reseller?

Cara kerja sistem reseller, Anda perlu menentukan sistem yang paling sesuai dengan kondisi Anda sebagai calon penjual. Jika tidak memiliki modal yang memadai, maka Anda perlu mencari supplier atau seller yang membuka sistem reseller tanpa modal.

Biasanya, mereka akan mengizinkan Anda menggunakan foto-foto produk milik mereka untuk melakukan promosi. Nanti kalau ada produk yang laku, Anda akan mendapatkan komisi atau mendapatkan keuntungan dari selisih harga produk.

Ini jika seller mengizinkan Anda menjual harga lebih tinggi, atau menjual dengan harga sama dan Anda mendapatkan diskon sebagai reseller.

Sementara jika Anda punya modal, beli dulu produk-produk yang sedang laris dan banyak dicari konsumen. Tidak perlu dalam jumlah banyak, namun pastikan produknya beragam. Lalu, buat foto produk yang menarik dan mulailah jualan online.

Kunci sukses menjadi reseller terletak pada bagaimana Anda melakukan riset pasar dan memilih berbagai produk laris. Saat melakukan riset, coba jawab beberapa pertanyaan berikut:

  • Tren apa yang lagi ramai diperbincangkan dan produk apa saja yang sedang ramai konsumen cari?
    Berapa lama masa simpan produk yang sedang tren tersebut? Apakah tren akan berlangsung lama atau hanya sebentar saja?
  • Jika sudah tidak tren lagi, apakah produk atau jasa yang Anda jual masih dicari dan dibutuhkan konsumen?
  • Siapa saja kompetitor yang berjualan produk yang sama dan bagaimana mereka mempromosikan produk? Sistem berjualan seperti apa yang mereka terapkan?
  • Berapa banyak supplier yang mau bekerja sama dengan Anda? Apakah harga yang mereka tawarkan kompetitif dan bagaimana mereka melayani Anda?

Setelah mendapatkan semua informasi yang Anda butuhkan dengan menjawab pertanyaan di atas, selanjutnya mulailah mempersiapkan toko online untuk berjualan dan implementasi rencana bisnis yang ingin Anda bangun.

Apakah Reseller Harus Punya Stok Barang?

Untuk meminimalkan risiko terjadinya over stock sehingga perputaran modal menjadi lambat, alangkah baiknya Anda menyikapi dengan bijaksana terkait stok barang. Sebab, tanpa memiliki stok barang pun sebenarnya Anda sebagai reseller tetap bisa berjualan kok.

Lebih baik, cari supplier yang mau memberikan banyak foto produk. Kemudian, Anda tinggal menggunakan foto produk tersebut untuk berjualan di e-commerce, marketplace, atau media sosial.

Ketika ada pelanggan yang melakukan pembelian dan sudah melakukan pembayaran, Anda tinggal memesan produk ke supplier, kemudian mengirimkan produk kepada pelanggan. Cara ini jauh lebih baik dan tidak berpotensi menyebabkan kerugian.

Lalu, bagaimana kalau saat perlu melakukan pembelian ternyata stok di supplier habis? Tentunya sebelum menjual suatu produk, pastikan ketersediaan stok produknya banyak.

Anda juga bisa memilih produk yang banyak dijual oleh seller lain. Jadi, ketika produk di satu seller habis, Anda masih bisa membeli dari seller lain.

Reseller Apakah Harus Stok Barang?

Contoh Produk Laris yang Bisa Dijual dengan Sistem Reseller

Ada berbagai produk laris yang bisa Anda jual dengan sistem reseller. Namun pastikan produknya merupakan kebutuhan lifetime yang selalu konsumen gunakan. Berikut beberapa contoh produk laris yang selalu dicari dan dibutuhkan konsumen:

1. Produk Kecantikan & Fashion

Namanya perempuan sudah pasti akan sering mencari produk yang berhubungan dengan perawatan tubuh dan kecantikan. Maka juallah produk, seperti berbagai jenis make-up, skincare, lipstik, produk perawatan kulit, produk untuk perawatan rambut, dan sebagainya.

Hal yang sama juga berlaku untuk produk fashion, seperti tas, sepatu, sandal, aksesoris dan lainnya. Beberapa contoh produk fashion, antara lain: beragam jenis sepatu (flat, sneakers, boots, sepatu wanita, sepatu pria, dan seterusnya).

Produk tas, misalnya tas jinjing, tas bahu, tas punggung, tas laptop, tas gunung, tas wanita, hingga tas pria. Sementara produk pakaian, misalnya baju atasan, celana, rok, topi, hijab, kerudung, dan lainnya.

2. Reseller Busana Muslim

Produk yang satu ini masih berkaitan dengan fashion namun dengan segmentasi konsumen yang lebih spesifik, yaitu konsumen dari kalangan Muslim.

Anda bisa menjual aneka kerudung (segi empat, pashmina, kerudung siap pakai), pin/bros, manset, kaus kaki, dan sebagainya. Lalu lengkapi jualan Anda dengan baju koko pria, sajadah, mukena, dress panjang, baju syari, dan lainnya.

3. Produk Makanan, Snack, dan Frozen Food

Makanan menjadi salah satu kebutuhan manusia yang krusial. Maka menjual berbagai produk makanan, minuman, snack, atau bahan baku untuk dimasak juga menjanjikan peluang keuntungan yang lumayan.

Contoh produknya bisa berupa berbagai jenis snack, seperti keripik, donat, kue nastar, kue artis, dan makanan serta minuman kekinian lainnya. Lengkapi produk jualan di toko Anda dengan makanan kaleng, berbagai jenis kecap, saus, makaroni kering, dll.

Oh ya, menjadi reseller frozen food juga bisa lho. Bahkan berjualan makanan beku cukup menguntungkan, mengingat masyarakat sekarang membutuhkan kepraktisan dalam pengolahan makanan yang sehat dan memiliki nilai gizi tinggi.

Untuk tahu lebih banyak mengenai usaha frozen food, coba baca beberapa rekomendasi artikel berikut:

4. Jualan Buku dan Merchandise

Cukup banyak penerbit yang membuka kesempatan bagi reseller untuk menjual berbagai jenis buku yang mereka terbitkan. Tak hanya buku berbahasa Indonesia, banyak pula buku impor yang bisa Anda jual.

Semakin lengkap koleksi buku yang Anda jual, misalnya buku fiksi (novel dan dongeng), non fiksi, hingga buku anak, maka konsumen penggemar buku pasti akan menjadikan toko Anda sebagai tokoh favorit yang dapat memenuhi kebutuhan mereka akan buku bacaan berkualitas.

Oh ya, Anda juga bisa menambahkan berbagai jenis merchandise Kpop, mulai dari DVD, light stick, photocard, album foto, poster, mug, tumbler, dan lainnya yang disukai oleh para kpopers.

Contoh Reseller

Jenis produk lain yang juga bisa Anda jual dengan sistem reseller, seperti:

  • Perabotan rumah tangga, mulai dari peralatan masak di dapur, berbagai jenis gelas dan piring, sendok, tempat bumbu, rak dapur, dan lainnya.
  • Reseller produk untuk hewan peliharaan, mulai dari makanan anjing, kelinci, kucing, hamster, tempat makan, pasir, mainan, kandang, hingga aksesoris lainnya.
  • Produk peralatan olahraga, mulai dari berbagai jenis bola, pakaian olahraga, jersey, sepatu olahraga, botol minum, matras yoga, raket, dan lain-lain.

Setelah memahami cara kerja reseller dan contoh produk laris yang bisa Anda jual dengan sistem reseller, waktunya Anda memutuskan kapan mau memulai bisnisnya. Atau kalau masih ragu, coba baca dulu saja artikel berikut: Cara Menjadi Reseller.

Banner-ireap

About

contact whatsapp
contact whatsapp