Cara Kerja Reseller dan Contohnya

cara-kerja-reseller

Cara Kerja Reseller dan Contohnya

Hampir semua bisnis pasti ada risikonya. Nah, menjadi reseller juga ada risikonya, yaitu ada kemungkinan produk tidak laku terjual dan bisa mengakibatkan kerugian. Ini terjadi kalau Anda tidak memahami cara kerjanya dan tidak melakukan riset dulu terkait produk apa saja yang sedang digemari konsumen. Itulah sebabnya, Anda perlu membaca artikel ini sampai selesai untuk tahu cara kerja dan contoh reseller.

Cara Kerja Reseller

Cara kerja reseller sebenarnya sederhana saja. Anda membeli produk (barang atau jasa) dari produsen atau sesama penjual sesuai tren dan permintaan pasar (produk yang sedang digemari konsumen). Setelah menerima barang, Anda dapat membuat foto produk yang menarik, kemudian mengunggahnya ke media sosial atau ke marketplace dan e-commerce tempat Anda berjualan. Jangan lupa berikan keterangan yang menarik dan tentukan harga jual sesuai keinginan.

Namun sebelum melakukan pembelian produk, ada baiknya Anda melakukan riset pasar terlebih dahulu. Dalam melakukan riset ini, ada beberapa hal yang perlu Anda cari tahu secara detail, antara lain:

  • Produk apa saja yang sedang digemari konsumen dan banyak mereka cari?
  • Daya simpan produk dan perkiraan durasi tren berlangsung.
  • Apakah jika tren berubah, produk/jasa ini masih dibutuhkan konsumen?
  • Supplier mana saja yang membuka peluang reseller dan bagaimana sistem yang mereka terapkan?
  • Berapa banyak kompetitor yang menjual produk yang sama, beserta harga jual mereka?

Jika sudah mendapatkan seluruh data tersebut, baru kemudian Anda mencari supplier yang cocok, layanannya bagus, dan harganya murah. Kenapa penting membandingkan harga supplier? Sebab, keuntungan yang akan Anda dapatkan berasal dari selisih harga beli dan harga jual. 

Apakah Harus Stok Barang?

Sebenarnya menjadi reseller bisa kok tanpa harus stok barang, demi meminimalkan risiko terjadinya stok menumpuk dan barang tidak laku. Caranya, Anda cukup mengontak supplier untuk meminta foto produk mereka. Setelahnya, Anda upload foto tersebut ke e-commerce atau media sosial. Begitu ada pelanggan yang ingin membeli produk dan sudah melakukan pembayaran, baru Anda melakukan pemesanan dan pembelian ke supplier. Dengan cara ini, Anda hanya menjual produk yang sudah pasti dibeli oleh konsumen.

Di sisi lain, jualan produk tanpa stok juga sedikit riskan. Bisa jadi ketika konsumen mau beli, lalu Anda cek di supplier ternyata barangnya sudah habis. Nah, ini tentu saja bisa mengecewakan pelanggan. Maka hal berikutnya yang perlu Anda pertimbangkan adalah tetap memiliki stok barang, namun dengan jumlah secukupnya saja.

Reseller Apakah Harus Stok Barang?

Contoh Reseller

Ada banyak reseller dengan produknya yang lifetime. Artinya, walaupun tidak sedang tren, produk tersebut tetap dibutuhkan konsumen. Beberapa contoh reseller dengan produknya yang lifetime, di antaranya:

  • Produk kecantikan. Anda bisa menjual berbagai jenis skincare dan makeup seperti face wash, moisturizer, sunscreen, lipstick, eyeshadow, dan lainnya.
  • Jualan produk makanan. Contohnya keripik, snack, donat, kue nastar, kue artis, dan makanan serta minuman kekinian lainnya.
  • Menjual produk pakaian atau fashion, mulai dari baju atasan, celana, rok, tas, sepatu, aksesoris, topi, kerudung, dan lainnya.
  • Jadi reseller busana muslim. Tentunya dalam bisnis online ini Anda menjual produk pakaian khusus, seperti dress panjang, baju syari, aneka kerudung (segi empat, pashmina, kerudung siap pakai), pin/bros, manset, kaus kaki, dan sebagainya.
  • Reseller buku di mana Anda dapat menjual beraneka ragam buku. Buku fiksi (novel dan dongeng), non fiksi, hingga buku anak baik dari dalam dan luar negeri. Tidak hanya menjual buku baru, peluang bisnis ini memungkinkan Anda menjual buku bacaan bekas yang masih bagus.
  • Jual produk tas, sepatu, dan aksesoris. Anda bisa menjual beragam jenis sepatu (flat, sneakers, boots, sepatu wanita, sepatu pria, dan seterusnya). Produk tas, misalnya tas jinjing, tas bahu, tas punggung, tas laptop, tas gunung, tas wanita, hingga tas pria.
Contoh Reseller
  • Perabotan rumah tangga, seperti sutil, gelas, piring, panci penggorengan, blender mini, dan lainnya.
  • Kebutuhan hewan peliharaan, seperti makanan kucing, makanan anjing, makanan kelinci, tempat makan, susu, pasir untuk buang air, mainan, kandang, hingga aksesoris lainnya.
  • Peralatan olahraga. Misalnya raket badminton, bola, baju dan celana olahraga (termasuk jersey club tertentu), botol minum, sepatu olahraga, matras yoga, dan lain-lain.
  • Merchandise K-pop. Anda dapat menjual kaset DVD, lightstick, photocard, dan lainnya yang disukai oleh para kpopers.

Sekarang Anda sudah tahu cara kerja reseller, cara meminimalkan risiko rugi, bahkan sudah mendapatkan referensi contoh produknya dari artikel di atas. Sekarang waktunya Anda memulai bisnis Anda sendiri. Yuk, simak juga Cara Menjadi Reseller Tanpa Modal.

Banner-ireap